Sukses ,
kata pertama yang terlintas di pikiran gue sebelum dan sesudah tidur. Gue rasa
bukan Cuma gue saja yang memikirkan nya, mungkin ada banyak jutaan bahkan
milyaran orang di dunia ini yang memikir kan hal yang sama tetapi dia malas untuk
meraih nya , yaa termasuk gue.
Perkenalkan , gue EKO berasal dari
anak dengan orang tua sederhana , hanya mengajarkan cara bertahan hidup di
dunia keras ini , tapi tentunya tidak menyusahkan orang lain . ya memang
orang-tua gue sangat mengajarkan kepada anak-anak nya agar menjadi orang tidak
boleh menyusahkan orang lain . itu selalu terlintas di pikiran gue saat ingin
meminjam uang ke tememn gue . tapi karna kebutuhan yang sangat sulit, ya ajaran
itu pun gue singkirkan dulu.
Menurut wikipedia dan situs survei
lain-nya , nama EKO masuk dalam daftar 100 nama terpopuler di indonesia, arti
nya ada lebih dari 5 juta orang di indonesia dengan nama EKO . tapi itu membuat
gue senang sekaligus kesel , gue senang karena dari nama EKO yang gue tau ,
semua orang yang bernama EKO itu adalah orang terkenal , contoh nya om EKO
PATRIO. Dan yang bikin gue kesal adalah gue juga yang sering menjadi bahan
bullyan. Entah itu karna nama gue ataupun muka gue . emang gue akui kalo muka
gue sedikit putih , kebanyakan hitam . dengan badan kurang gemuk sedikit nampak
tulang nya. Gue sih wajar gue mendapat kan bentuk seperti itu , yaa karna gue
ini anak pertama, mungkin gak semua orang tau soal anak pertama , dan gue kasi
tau ya kenapa anak pertama itu kurang beruntung dari saudaranya , salah satu
faktor nya karna kalian itu , gue itu bahan percobaan , yaa YOU KNOW LAH.
Jika kalian membaca novel ini dan
mengharap-kan buku ini tentang motivasi sukses , kalian salah besar! Kalian salah beli buku ! tapi tidak apa ,
jika kalian sudah membeli buku ini gue harap kalian dapat memetik pelajaran
dari pengalaman hidup gue ini.yaa dari hidup gue yang seperti ban sepeda ini ,
kadang diatas sebentar , tapi ban nya kena paku , bocor nya kelamaan, susah nya
kelamaan . tapi gue tetap menjalani nya . gue yakin suatu hari pasti ada yang
menambal ban bocor itu. Dengan usaha dan doa . amin
Gue lahir
dan di besarkan di pekanbaru , ya sudah jelas dimana gue memulai pendidikkan
buka ? yaa di medan , ups ya di pekanbaru dong. Ini awal gue masuk sekolah ,
yaa taman kanak-kanak tentunya.
Pada awal
masuk TK , gue takut banget, gue itu pemalu, tetapi dengan berjalan nya waktu
akhir nya gue dapat teman baru. Teman yang sebaya dengan gue . mungkin nama nya
ADIT , seingat gue itu. Dengan badan kurus seperti gue , rambut panjang tetapi
bukan perempuan loh ya. Dengan kalung botol air minum , yaa saat itu adalah hal
paling populer di situ. Gue menghabis kan banyak waktu di TK bersama dia sampai
mengenal anak-anak lain nya .
Suatu
ketika, saat kami bermain kelahi-kelahian. Seseorang lewat di depan kami.
“haiiiiaaak , ciaaa , ciaaaat tendangan macan tutul” kata
adit yang saat itu menjadi pendekar macan.
“aaaaahhaaa, rasakan ini” ujar gue ( sambil menendangkan kaki
keatas )
“gak kena, hahaha” ejek adit
“tendangan halilintar” dan kakinya menendang besi perosotan. “
aduuuuuuuh” teriak adit
“hahahaha, jangan nangis kamu dit” ujar gue lalu di jawab
dengan sombong oleh adit “ya gak dong , emang nya kamu!” (dengan tangan bersila
di perut)
“sombong kamu ya , rasakan tendangan kaki seribuuuu” gue
langsung memukul kepala adit dan lari sekencang-kencang nya . “woi ... jangan
lari kau !!! “ tegur adit sambil mengejar gue . yaa kami selalu menyelesaikan
pertarungan itu dengan salah satu dari kami lari , tanpa adanya perselisihan
diantara kami , mungkin jika itu terjadi sekarang , mungkin kami sudah tidak
berteman lagi .
Di hari yang
berbeda, kami melakukan nya lagi. Tetapi kali ini berbeda.
“ haaaaaa ciaaaat tendangan super” teriak adit sambil
mengangkat kaki nya ke arah kepala gue . tetapi ....
“aaaaaaaah” teriak gue kesakitan, kakinya mengenai pipi gue
yang masih cubby waktu itu, dan dia dengan wajah polos nya berkata “makanya di
tangkis ko, bengong sih...kan jadi nya kena beranan, sakit?”
“haaaaak sakiiiiit , ibuuuuuuuk” yaa, gue kalo kesakitan pasti nyebut nya itu
Tampak
seorang guru menghampiri kami dan langsung marah-marah. “kan sudah ibuk bilang
, jangan main kayak gini , liat kan jadi nya beneran!” sambil memegang pipi gue
dan membawa gue ke uks. Saat gue di uks . gue melihat jendela yang pandangan
nya mengarah ke tempat adit berada, gue melihat adit tertunduk lesu dimarahin
seorang guru wanita dengan tangan menompang di pinggang. “rasain lu adit, emang nya pipi gue apaan di
tendang-tendang, tapi kasian juga dia kena marah gitu, dia kan gak sengaja”
ujar gue dalam hati.
Suara bel
masuk pun berbunyi, adit dan murud lain nya masuk ke kelas masing-masing. Tidak
dengan gue. Gue masih di ruang uks di periksa oleh guru yang ada di ruang itu.
Gue merasakan seperti ada luka di dalam pipi gue, tidak terlalu parah tapi
sakit untuk anak usia gue saat itu.
“niii niii
naaa niii naaa nii naaa nini naaa nini naaaa “ kurang lebih seperti itu lah bel
tanda makan berbunyi , gue pun di suru kembali kekelas dengan pipi yang masih sakit.
Saat menuju kekelas , tidak ada menemani gue , yaa pada saat itu gue masih
kurang percaya saat berjalan di depan umum sendirian. Gue terus berpikir apa
gue balik lagi ke ruang uks sampai bel pulang yaa , tetapi tas makanan gue di
dalam kelas, mau tidak mau gue harus kekelas dan menahan malu di litain murid
lain nya saat masuk kelas demi makanan di dalam tas gue. “Yaa siapa tau adit
meminta maaf dengan memberi makanan nya sedikit” harap gue.
Saat gue
sampai di depan pintu kelas, gue memegang gagang pintu , awal nya gue ragu
tetapi karna tekad lapar gue pun membuka pintu dengan perlahan. Pintu itu tebuka perlahan di susul dengan
bunyi khas pintu yang di sebabkan engsel pintu yang kekurangan minyak.
Semua mata
melihat ke arah gue saat baru berdiri di depn pintu, gue bingung kenapa gue
diliatin seperti itu,. Mereka melihat gue dengan tatapan kasihan, entah apa
alasan mereka, mungkin adit sudah menceritakan kejadian nya.
Terdengar
suara yang memanggil nama gue dengan lembut . “eko , ayo masuk , ayo kesini
kita makan sama-sama, udah gak sakit lagi kan?” yaa ,itu guru gue, dia sangat
lembut ke anak murid nya. “iya bu” sahut gue.
BERSAMBUNG...
tunggu kelanjutan cerita nya di blog ini yaa. dan jangan di tiru karna membuat karya itu mudah kok :)
terima kasih telah membaca ini